Akar Keributan Saat Komisi II DPRD Nias Utara Gelar Rapat Kerja Masih Misterius

Nias Utara.Medanbintang.online//Ruang rapat kerja Komisi II DPRD Nias Utara berubah menjadi tempat tontonan yang mengherankan publik dan menjadi sorotan hingga sekarang semakin viral baik di group-group komunitas, terlebih-lebih di media sosial plus media online.

Pasalnya, Rapat Kerja Komisi II DPRD Nias Utara sesuai surat undangan nomor:170/136/DPRD/2025 dalam rangka menanggapi laporan masyarakat tentang pergantian Kepala Sekolah di SMPN 4 Namohalu Esiwa di laksanakan Kamis, (12/6/2025) terjadi kericuhan hingga rapat yang sangat penting itu di skors oleh pimpinan rapat.

Sementara itu, Dinas Komunikasi dan Informatika Nias Utara meposting Siaran Pers secara resmi dari lembaga DPRD dengan nomor: 170/193/DPRD/2025 tentang pernyataan sikap Komisi II DPRD Kab.Nias Utara atas kericuhan yang terjadi pada saat Rapat Kerja Komisi II DPRD Nias Utara,Kamis 12/6/2025 tersebut.

Kutipan Siaran PERS pada alinea terakhir tercatat bahwa apabila yang berinisial AH tidak melakukan klarifikasi dan meminta maaf dengan limit waktu 2x24 jam secara sadar maka DPRD menempuh upaya hukum sesuai peraturan yang berlaku di NKRI.

Berikut kutipan singkat akar terjadinya keributan masih misterius, ketika media Medanbintang.online Nias Utara berhasil menghubungi 4 orang nara sumber yang bersedia beri tanggapan pada Sabtu,(14/6/2025).

Berikut penjelasan mereka,
1. Faogonaso Harefa (Ketua Komisi II)."Sebelumnya kita menerima yang diundang itu dan saya beri kesempatan kepada anggota Komisi II yakni Noferman Zega untuk menanggapi materi rapat.

Saat anggota Komisi II sedang memberi tanggapan,Agus Hulu berdiri dan menginterupsi akhirnya situasi semakin tegang.

Untuk rencana menempuh upaya hukum,tentu kita bahas melalui rapat dan tidak hitung-hitungan waktulah."

2. Otorius Harefa (Salah seorang tokoh masyarakat Nias Utara),"ada istilah orang tua dulu,"tidak ada akibat kalau tidak ada sebabnya." 

Saya perhatikan video itu,ada kalimat yang di keluarkan komisi II saat bicara yang membuat tersinggung salah seorang warga dalam ruang rapat yakni kalimat, "zimbi mbawi" (bagian organ tubuh Babi yang paling berwibawah  atau penghargaan menurut adat Nias).

Inilah akar terjadinya keributan di saat rapat mereka itu.Saya sebagai warga Nias Utara malu mendengarnya."

3. Agusman Hulu (warga masyarakat)."Dipertemuan itu dia menyampaikan bahwa ada oknum di dalam ruangan ini yang membuat status zimbi mbawi,makanya saya interupsi.

Saya merasa,memang pernah buat status itu di fb makanya saya bantah bahwa bukan kepada anda (NZ) saya sampaikan zimbi mbawi itu. Bukan zimbi mbawi yang di bahas di rapat ini."

4. Noferman Zega (anggota Komisi II DPRD Nias Utara),"lagi rafe ndao sabata(itu dalam bahasa Nias).Dalam bahasa Indonesia,saya lagi rapat."(A1Zega)

Breaking News

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel akhir

Iklan Bawah Artikel