LIRA Minta Kejatisu Usut Proses Tender Proyek Peningkatan Jalan
MEDAN - SUMUT|| Medanbintang.online -Dugaan terjadinya penyelewengan, kolusi dan korupsi dalam pelaksanaan tender proyek Peningkatan Jalan (Rekonstruksi) Jalan Batu Runding-Parmeraan Kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) senilai Rp2,5 miliar, terus menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat di Sumatera Utara.
Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sumatera Utara (Sumut) Fahkrur Rozi Nasution pun turut bersuara dan menilai tidak transparannya pihak Panitia ULP Paluta mengindikasikan adanya dugaan penyelewengan, kolusi dalam proses tender proyek tersebut.
"Proyek-proyek yang ditenderkan harus tetap mengutamakan asas transparansi publik. Sesuai amanat dari Undang-undang No 14 tahun 2008 , kami menilai Upaya-upaya seperti untuk memenangkan dan mengarahkan kontraktor tertentu demi keuntungan oknum-oknum, sudah pasti terindikasi kolusi dan korupsi. Karena pada akhirnya, akan mempengaruhi juga kualitas proyek," tegas pria yang dikenal getol menyoroti berbagai kasus korupsi di Sumatera Utara ini.
FR. Nasution dengan tegas meminta agar pihak Kejaksaan Tinggu Sumatera Utara (Kejatisu) mengusut proses tender Peningkatan Jalan Batu Runding-Parmeraan Kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) senilai Rp2,5 miliar itu, karena disinyalir merugikan negara.
"Kejatisu agar segera memeriksa Panitia ULP dan Bupati Paluta. Kami juga akan melaporkan temuan ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), agar ada efek jera," katanya.
Seperti diketahui pekerjaan untuk Peningkatan Jalan Batu Runding-Parmeraan Kecamatan Dolok Kabupaten Paluta kini tengah menjadi sorotan, sebab proyek tersebut terkesan sudah dikondisikan sejak awal.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Himpunan Mahasiswa Alwashliyah (HIMMAH) Sumatera Utara (Sumut), Ilham Fauji Munthe, dan Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU), Azhari AM Sinik, bahkan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar turun ke Paluta untuk mengusut berbagai tender proyek lainnya yang diduga juga sarat kolusi dalam prosesnya.
"Tak hanya tender proyek Peningkatan Jalan Batu Runding-Parmeraan Kecamatan Dolok. Tidak tertutup kemungkinan, di tender-tender proyek lainnya juga terjadi hal serupa," tegas Azhari Sinik, yang juga dikenal sebagai pegiat anti korupsi di Sumatera Utara.
(Red/rilis)